Background: In Indonesia, eye disorders can be found in almost in every one in our environment. Error in eye correction is a major cause of visual impairment resulting in loss of access to a lot of opportunities which resulting in low productivity and quality of life.
Aim: The purpose of the study was to find out which method, subjective examination (using Trial Lens Set) and objective examination (using Autorefractory), has the closest percentage of comfort at King Jaya Optik Cengkareng.
Method: The research method that will be used is descriptive qualitative. The target population is patients suffering from Ametropia in the East Cengkareng area. Meanwhile, samples will be taken from patients who are suffering from ametropia and are performing their eye examinations at King Jaya Optik. The first step of the research is to read the study of subjective and objective examination that has been done by previous researchers. The next step is to observe patients who come to King Jaya Optik for eye examinations.
Analysis: The analysis will be carried out by summarizing the results of experimental and observational data collected in the field.
Conclusion: The results of the experiment and observation are that subjective examination and objective examination have their respective advantages and disadvantages, optical examiners must be able to utilize the advantages of each examination techniques to improve the quality of eye examination in the field.

Key words: Examination, Subjective, Objective, Autorefractor, Trial Lens Set, Comfort

Latar Belakang: Di Indonesia, gangguan mata dapat ditemukan hampir di setiap lingkungan kita. Kesalahan dalam koreksi mata merupakan penyebab utama gangguan penglihatan yang mengakibatkan hilangnya akses terhadap banyak kesempatan yang mengakibatkan rendahnya produktivitas dan kualitas hidup.
Tujuan: Tujuaan penelitian ialah untuk mengetahui metode manakah, pemeriksaan secara Subjektif (menggunakan Trial Lens Set) dan pemeriksaan secara Objektif (menggunakan Autorefrakto), yang paling mendekati persentase kenyamanan pasien di King Jaya Optik Cengkareng.
Metode: Metode Penelitian yang akan di gunakan adalah Deskriptif Kualitatif. Populasi target adalah pasien yang menderita Ametropia di daerah Cengkareng Timur. Sedangkan sample akan di ambil dari pasien yang menderita Ametropia dan melakukan pemeriksaan mata di King Jaya Optik. Langkah awal dari penelitian adalah dengan membaca studi tentang pemeriksaan subjektif dan objektif yang telah di lakukan oleh peneliti sebelumnya. Langkah selanjutnya
adalah dengan melakukan observasi terhadap pasien yang datang ke King Jaya Optik untuk melakukan pemeriksaan mata.
Analisis: Analisis akan dilakukan dengan meringkas hasil dari data eksperimen dan obsevasi yang dikumpulkan di lapangan.
Kesimpulan: Hasil dari eksperimen dan observasi adalah bahwa pemeriksaan subjektif dan pemeriksaan objektif mempunya kelebihan dan kekurangan masing masing, pemeriksa di optik harus dapat memanfaatkan keunggulan dari masing masing teknik pemeriksaan untuk meningkatkan kualitas mutu pemeriksaan di lapangan.

Kata Kunci: Pemeriksaan, Subjektif, Objektif, Autorefrakto, Trial Lens Set, Kenyamanan