Crick and Khaw. (2003). A Textbook Of Clinical Ophthalmology. 3rd Edition.
Danvers : World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd. p. 51.
http://books.google.co.id/books?id=ia-OvpVsf0YC. Diunduh pada Tanggal
18 Februari 2014. Pukul 11:32 WIB.
Cahpct.Blogdetik.com. (02 April 2009). Definisi Komunikasi.
http://cahpct.blogdetik.com/2009/04/02/definisi-komunikasi/. Diunduh pada
02 Juni 2019 pukul 12:25 WIB.
Cline, David., Hofstetter, Henry W., Griffin, John R. (1997). Dictionary Of Visual
Science, Fourth Edition, Boston: Butterworth-Heinemann. p. 499.
Effendy, Onong Uchjana., (2009). Ilmu Komunikasi. Cetakan Ke-XXII Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset. P.9
Effendy, Onong Uchjana., (2009). Ilmu Komunikasi. Cetakan Ke-XXII Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset. P.18
Ilyas, Sidharta., (2001). Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI. P.10
Ilyas, Sidarta., (2004), Ilmu Perawatan Mata. Cetakan Ke-I Jakarta : CV. Sagung
Seto. P.64
Ilyas, Sidharta,. (2001). Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
P.10Mailangkay., (2002). Ilmu Penyakit Mata. Cetakan Ke-I. Jakarta : CV.
Sagung Seto. P.44
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Objektif. http://kbbi.web.id/objektif. Diunduh pada
tanggal 21 Februari 2014 pukul 15:17 WIB.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2014). Subjektif. http://kbbi.web.id/subjektif.
Diunduh pada tanggal 21 Februari 2014 Pukul 15:18 WIBKansal, Kamal.
Dasgupta, Indrani. (1996). Clinical Ophthalmology with homoeopathic
therapeutics. India : B. Jain Publisher (P) Ltd. p. 121,
http://books.google.co.id/books? id=qMWTYdQKaYMC. Diunduh Pada
Tanggal 18 Februari 2014. Pukul 11:55 WIB
Lang, Gerard K. (2007). Ophthalmology. Stuttgart : Georg Thieme Verlag. P. 429.
http://books.google.co.id/books?id=j2fiMLFCNEIC&printsec=frontcover&d
q=ophthalmology&hl=en&sa=X&ei=vVtHUeihE9DQrQfXzYHIDQ&redir_e
sc=y.Diunduh pada tanggal 21 Februari 2014 pukul 16:11 WIB.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2002). Keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 1424/MENKES/SK/2002 Bab I Pasal 1 Ayat 4 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Optikal. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. P. 3.
http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%201424
%20ttg%20Pedoman%20Penyelenggaraan%20Optikal.pdf. Diunduh pada
tanggal 21 Februari 2014 pukul 15:09 WIB.
Prof. Dr. dr. H.H.B. Mailangkay, S.pM., (2002). Ilmu Penyakit Mata. Cetakan Ke-I.
Jakarta : CV. Sagung Seto. P. 44.
Riswandi.,(2009). Ilmu Komunikasi, Yogyakarta : Graha Ilmu. P.5
Sendjaja, Sasa Djuarsa., (2003). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Universitas
Terbuka. P.1.12
Suprapto, Tommy., (2011). Pengantar Ilmu Komunikasi, Cetakan Ke-I Yogyakarta :
CAPS P.7
Vardiansyah, Dani., (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ke-I Bogor:
Ghalia Indonesia. P.62
Yanoff, Myron. Duker, Jay S. (2007). Ophthalmologi. Germany : Appl Aprinta
Druck,Wernding.p.46.
http://books.google.co.id/books?id=nTvRAQAAQBAJ&pg=PA46. Diunduh
pada tanggal 18 February 2014 pukul 12:13 WIB.
Zubair, Agustina. (Oktober 17, 2006 ). Definisi Komunikasi. WordPress.com
http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi. Diunduh pada 02
Juni 2019 pukul 14:09 WIB