This research is motivated by the complaints of optical patients in wearing glasses, especially early users, which are caused by refractive errors. This complaint shows that there is a relationship between the accuracy of refractive examination and the comfort of wearing glasses, so that it can be formulated in this study that special expertise is needed for optical refractionists in terms of both subjective and objective refraction examinations so that the glasses can be comfortable to wear. This study uses a qualitative method. Data were collected by using questionnaires and interviews. Respondents in this study were 10 people who met one of two criteria; buyer (buyer), wearer (user) glasses in Mergangsan City, D.I Yogyakarta. Qualitative analysis is taken from the interpretation of the data by providing information and explanations.
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keluhan pasien optik dalam pemakaian kacamata khususnya pengguna awal yang disebabkan oleh kesalahan refraksi. Keluhan ini menunjukkan adanya hubungan tingkat keakuratan pemeriksaan refraksi terhadap kenyamanan pemakaian kacamata sehingga dapat dirumuskan dalam penelitian ini bahwa diperlukan keahlian khusus bagi refraksionis optisi dalam hal pemeriksaan refrasksi baik subjektif maupun objektif agar kacamata dapat nyaman dipakai
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan wawancara. Responden dalam penelitian ini sebanyak 10 orang yang memenuhi satu dari dua kriteria; pembeli (buyer), pemakai (user) kacamata di Kota Mergangsan, D.I Yogyakarta. Analisis kualitatif diambil dari interpretasi data dengan memberikan keterangan dan penjelasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kualitas, dan sikap konsumen setelah pemakaian awal kacamata mempunyai hubungan signifikan dengan tingkat keakuratan pemeriksaan refraksi.