Penurunan ketajaman penglihatan merupakan gangguan pada mata yang mempengaruhi
penglihatan sehingga menyababkan penglihatan menjadi kabur. Penurunan ketajaman penglihatan
dapat terjadi pada sebagian besar penderita Diabetes Melitus dan hipertensi, hal ini merupakan
ancaman besar bagi penderita diabetes melitus dan hipertensi karena dapat menyababkan retinopati
diabetic bahkan kebutaan. Metode penelitian merupakan sebuah cara ilmiah yang diterapkan untuk
memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Diabetes Militus
dan Hipertensi pada Ketajaman Penglihatan di Optik President”. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2017), penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menganalisis dan juga memahami pola perilaku dan proses sosial suatu masyarakat. Selain itu,
Sugiyono (2017) juga menjelaskan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan
laporan yang jelas, akurat dan objektif berdasarkan hasil observasi subjek dan masyarakat,
menggambarkan hasil observasi dalam kata-kata atau narasi secara detail dan ilmiah. Distribusi
responden menurut kerakteristik diabetes melitus dioptik president. Dari 4 klien,optik president
yang mengeluh ketajaman penglihatan yang buram, diketahui klien memiliki riwayat keluarga
yang menderita diabetes melitus serta kadar gula klien diatas batas normal, yaitu lebih dari 140
mmHg. Distribusi responden menurut karakteristik hipertensi di optik president. Dari 4 klien,optik
president yang mengeluh ketajaman penglihatan yang buram, diketahui klien memiliki riwayat
hipertensi yang dapat dilihat berdasarkan nilai tekanan darah klien yang berada diatas batas normal
yaitu diatas 140/90 mmHg Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa adanya pengaruh Diabetes Melitus dan hipertensi berpengaruh secara signifikan terhadap
tajam penglihatan yaitu saat kadar gula dan tekanan darah naik maka tajam penglihatan mengalami
penurunan