Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status refraksi sebelum mengikuti
pembelajaran jarak jauh, status refraksi sesudah mengikuti pembelajaran jarak jauh
,pengaruh pembelajaran jarak jauh terhadap status refraksi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan status refraksi dari siswa SDN 001 Sepaku. Populasi dalam
penelitian ini seluruh siswa SDN 001 Sepaku dari kelas 1 sampai kelas 6 yang berjumlah
164 siswa. Jenis penelitian ini adalah pra eksperimental satu grup dengan pengukuran
berulang (pretest-posttest design) . Sistem pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode purposive sampling dengan kategori siswa yang pernah
tercatat pada skrining mata dari Puskesmas pada tahun 2019 dan sudah mengikuti
pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 yang dilakukan dari tahun 2020
sampai dengan tahun 2022. Pengambilan data primer melalui pemeriksan subjektif
menggunakan trial lensa set dan snelen chart. Sedangkan data sekunder diperoleh dari
data skrining Puskesmas Sepaku 3 tahun 2019 dan kuisioner terhadap siswa. Ananlisis
data dilakukan dengan membandingkan data sebelum dan sesudah dilakukan
pembelajaran jarak jauh menggunakan uji McNemar. Data sekunder tahun 2019
menunjukan sebanyak 4,2 % siswa kelas 1 dan 7% siswa kelas 2 berstatus ametropia.
Persentase kenaikan jumlah siswa yang memiliki status refraksi Ametropia sebesar 4,5%
untuk kelas 4 dan 9% untuk kelas 5. Hasil Uji McNemar menunjukkan lebih besar dari
nilai alpha yaitu 1,0 dan 0,5 sedangkan nilai α 0,05 dimana artinya tidak terdapat
perubahan yang signifkan.