Search for collections on Aro Gapopin Repository

Pemeriksaan Refraksi Subyektif Pada Penderita Myopia Disertai Presbyopia Di Optik Intikarya Kotabumi Lampung Utara

Hartono, Hartono (2023) Pemeriksaan Refraksi Subyektif Pada Penderita Myopia Disertai Presbyopia Di Optik Intikarya Kotabumi Lampung Utara. D3 thesis, ARO GAPOPIN.

[thumbnail of Tesis] Text (Tesis)
48. Hartono 18.050.pdf - Published Version

Download (459kB)

Abstract

K
Pada umumnya gangguan penglihatan di akibatkan karena kelainan refraksi mata. Kelainan
refraksi ada beberapa, diantaranya Myopia (rabun jauh), Hypermetropia (rabun dekat),
Astigmatismus (penglihatan berbayang), Presbyopia (rabun akibat penuaan). Penanganan dasar
kelainan refraksi adalah dengan memberikan lensa kaca mata yang sesuai dengan derajat kelainan
refraksinya. Untuk mengetahui berapa besar derajat kelainan refraksi, harus di lakukan
pemeriksaan refraksi subyektif pada penderita.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui: a). Jumlah pasien kelainan refraksi yang memperoleh
jasa pemeriksaan refrakasi subyektif. b). Berapa besar persentase sebaran status refraksi pasien,
Persentase pasien penderita presbyopia berstatus refraksi myopia, c). Prosedur tahapan
pemeriksaan refrakasi Subyektif, d). Bagaimana cara menetukan status refraksi dan ukuran lensa
kacamata jauh dan dekat pasien, di Optik Intikarya Kotabumi Lampung Utara pada rentang
waktu 1 November 2022 sampai dengan 31 Desember 2022
Penelitian ini dilakukan dengan cara metode deskriptif melalui pendekatan analisa
kuantitatif / statistik
Sampel dalam penelitian ini diambil satu pasien dari seluruh jumlah pasien yang mendapatkan
layanan pemeriksaan refraksi subyektif. Pasien ini sangat komunikatif dan kasusnya di anggap
cukup mewakili. Pengambilan data di lakukan dengan metode wawancara terhadap pasien
mengenai keluhan penglihatan yang di rasakan.
Hasil penelitian menunjukkan, Jumlah pasien yang mendapat layanan pemeriksaan refraksi
subyektif, pada rentang waktu 1 November 2022 sampai dengan 31 Desember 2022 sebanyak 38
pasien . yang merupakan jumlah dari populasi penelitian ini
Dari jumlah 38 pasien yang mendapatkan pemeriksaan refraksi subyektif tersebut, di peroleh data
lanjut bahwa sebaran status refraksi Emmetropia 18%, Myopia 42,1%, hypermetropia 28,9%,
Astigmatismus 10,6% .
Pasien berusia < 40 Tahun 13,2%, Pasien beusia ≥40 Tahun 86,8%. Dari total sebaran myopia
42,1% terdapat 33,45 % merupakan pasien berusia beusia ≥40 yang berstatus refraksi myopia
disertai presbyopia dan terbagi laki laki 12,5% perempuan 20,95 %
Sesuai dengan prosedur standard, tahapan pemeriksaan refraksi Subyektif di Optik Inti karya di
laksanakan berurutan sebagai berikut; Anamnesa, observasi segmen depan bola mata, lensometri,
Uji Bikromatik, uji Visus jauh, uji titik akhir koreksi visus monokuler, uji titik akhir koreksi visus
binokuler, penetapan status refraksi, dan yang terakhir penulisan resep kaca mata.
Penetepan ukuran kaca mata pasien di dasarkan koreksi visus jauh terbaiknya. Untuk menetapkan
besaran ukuran kaca mata pandangan dekatnya adalah hasil penjumlahan dari ukuran lensa
pandangan jauh dan Adesi

Item Type: Tesis (D3)
Uncontrolled Keywords: pemeriksaan subyektif, myopia, presbyopia
Subjects: 600 Teknologi (Ilmu Terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan > 621. Ilmu Refraksi Optisi dan Optometri
Divisions: Refraksi Optisi dan Optometri > Klinik Refraksi
Depositing User: 032023 Rangga Adhitia
Date Deposited: 18 Aug 2023 06:29
Last Modified: 18 Aug 2023 06:29
URI: http://repository.arogapopin.ac.id/id/eprint/350

Actions (login required)

View Item
View Item