Myopia pada anak cenderung berkembang atau memburuk dari beberapa minggu hingga beberapa
bulan. Lensa single vision hanya berfungsi untuk memperbaiki kelainan refraksi. Sedangkan lensa
kontrol myopia dapat mengatasi koordinasi otot untuk mengurangi perkembangan myopia pada
anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan lensa kontrol myopia
terhadap pertambahan kekuatan refraksi pada anak usia 6-12 tahun di Optik Central Pekanbaru,
Riau. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah enam orang anak usia 6-12 tahun
yang datang ke Optik Central Pekanbaru dengan keluhan mata buram untuk melihat jauh. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan melakukan wawancara pada tenaga
refraksi yang menangani pasien dan orang tua pasien yang bersangkutan. Analisis data dan hasil
diperoleh dengan melakukan pengamatan pada pasien sejak pemakaian kacamata. Dari penelitian,
tiga orang anak yang menggunakan lensa kontrol myopia, tidak mengalami pertambahan myopia
sehingga penelitian ini membuktikan bahwa lensa kontrol myopia sangat mempengaruhi
pertambahan kekuatan refraksi pada anak usia 6-12 tahun dibandingkan dengan lensa single
vision.