Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara penanganan dalam kasus miopia yang terjadi pada
anak - anak di Optik Permata Cipanas. Sebagai gambaran mengenai pentingnya edukasi dan
intervensi untuk meningkatkan kesehatan mata. Miopia sebagai kelainan refraksi menjadi
penyebab terbanyak di dunia. Berbagai faktor telah diketahui dapat mempengaruhi kejadian
miopia, adanya dorongan multifaktorial seperti jenis kelamin, aktivitas dekat dengan atau tanpa
layar gadget, aktivitas di luar ruangan, riwayat keluarga miopia dan lingkungan dapat
menyebabkan terjadinya miopia. Miopia tinggi atau berat di atas ukuran 6 dioptri, hampir
dipastikan karena faktor bawaan atau keturunan. Sedangkan, miopia karena faktor lingkungan
dan kebiasaan bisa terjadi karena anak terlalu sering membaca tanpa jeda atau berada di depan
komputer maupun bermain gadget dalam waktu yang lama. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dalam bentuk deteksi kasus miopia melalui wawancara ketika pemeriksaan pada pasien
yang terdiri dari anak - anak usia 6 sampai 12 tahun khususnya di Optik Permata Cipanas, yang
menghasilkan benar adanya kasus miopia yang terjadi pada anak - anak. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa edukasi dan pemeriksaan kesehatan mata sangat penting disampaikan
kepada orang tua guna mencegah serta mengatasi peningkatan miopia terhadap anak . Miopia bisa
diatasi apabila mereka yang terkait dengan kasus ini memiliki pengetahuan dan cara terkait
penanganan yang efektif.