This study aims to determine how much the refraction status of traders in Alektro Penjaringan housing, North Jakarta. The research method used is quantitative with a descriptive approach, by conducting a subjective examination the researcher can find out the results of the patient being examined. The sample of this study used a saturated sampling technique, the traders in the Alektro Penjaringan housing estate, North Jakarta, taking data through observation, interviews and documentation. From the results of this study, it can be concluded that the refractive status that has been checked is 50% for emmetropia and 50% for ametropia. Researchers suggest educating every refractive examination to patients so that they do not experience advanced diseases such as cataracts.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak status refraksi para pedagang di perumahan Alektro Penjaringan Jakarta Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan melakukan pemeriksaan subjektif peneliti dapat mengetahui hasil yang diperiksa terhadap pasien tersebut. Sampel penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, para pedagang di perumahan Alektro Penjaringan Jakarta Utara pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa status refraksi yang sudah diperiksa menjadi 50% untuk emetropia dan 50% untuk ametropia. Peneliti menyarankan untuk mengedukasi setiap pemeriksaan refraksi kepada pasien supaya tidak mengalami penyakit lanjutan seperti katarak.